Jalan kaki, adalah aktifitas sederhana yang sudah semakin ditinggalkan karena tuntutan hidup serba cepat yang difasilitasi oleh pesatnya perkembangan tekhnologi. Ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Duke University Medical Center baru-baru ini ditemukan bahwa berjalan kaki 30 menit dalam sehari dapat mengurangi metabolic syndrome, yaitu salah satu penyebab tingginya risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Sebanyak 24 juta perempuan di AS menderita metabolic syndrome. Sementara itu dalam sebuah penelitian di Inggris menyebutkan bahwa dengan berjalan kaki selama setengah jam dalam sehari dapat mengurangi bahaya penyakit jantung sebesar 11%, terutama bagi perempuan. Studi lain, yang pernah dipublikasikan oleh Journal of the American Medical Association menyebutkan bahwa berjalan kaki beberapa jam saja dalam sepekan bisa mengurangi bahaya risiko terkena kanker payudara. Ketika berjalan kaki, lemak pada perempuan akan berkurang dan menjadi sumber estrogen. Dalam studi ini disimpulkan 74 ribu perempuan mengalami post-menopause yang berumur antara 50-79 tahun dengan berat badan normal, ternyata mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar 30%, dan sekitar 10-20% bagi perempuan yang kelebihan berat badan. Membuat tidur lebih nyenyak. National Sleep Foundation menyebutkan bahwa berjalan cepat di sore hari akan membuat tidur lebih nyenyak. Para ahli mengatakan bahwa berjalan kaki akan meningkatkan hormon serotonin yang memebuat anda akan merasa lebih nyaman. Akan tetapi hindari berjalan kaki dua jam sebelum tidur. Mengurangi rasa sakit atau nyeri.
Dengan berjalan kaki secara reguler akan membuat
tubuh anda merasa nyaman karena adanya gerakan yang terjadi pada tubuh,
termasuk pergerakan tangan dan yang paling utama adalah kaki. “Berjalan kaki
akan mengurangi risiko cedera atau kram dan membuat tubuh Anda terasa labih
baik,” ujar instruktur kesehatan Alice Peters Diffely. Membuat bahagia.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Texas menyimpulkan bahwa berjalan
kaki selama 30 menit dalam sehari bisa mengurangi depresi dan stres. Bahkan
studi Universitas Temple menyebutkan berjalan kaki 90 menit selama lima kali
dalam seminggu bisa membuat anda merasa lebih bahagia, karena tubuh manusia
memproduksi endorphin, yaitu semacam hormon yang membuat orang menjadi bahagia.
Berjalan kaki selama 30 menit/hari pun dapat mengurangi berat badan. Bahakan
dalan sebuah penelitian Brown University dan University of Pittsburgh
menyebutkan bahwa perempuan yang berjalan kaki satu jam selama lima hari dalam
satu mingu dan mengkonsumsi 1.500 kalori tiap hari, dapat mengurangi berat
badan sebanyak 11,3 kilogram dalam setahun. Jadi dengan jalan kaki anda bisa
menghindari obesitas yang sering memicu berbagai penyakit. Awet muda. Beberapa
studi yang telah dilakukan menyarankan pada manula untuk lebih sering berjalan
kaki karena dapat mengurangi terkena risiko penyakit alzheimer. Berjalan kaki
juga membuat otak menjadi aktif. Mengurangi keropos tulang. Berjalan kaki
selama 30 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu dapat mencegah dan mengurangi
keropos tulang. Berjalan kaki yang menggunakan 95% otot tubuh akan membuat
tulang lebih kuat untuk menahan beban tubuh.
Selain itu jalan
kaki merupakan olahraga yang paling mudah, murah, dan memiliki risiko cedera
lebih kecil. Menurut pakar kesehatan olahraga, jalan kaki bermanfaat untuk
jantung, otot dan persendian, tulang, metabolisme, bobot badan, dan pikiran. Bagi
Anda yang malas berolahraga, jalan kaki mrupakan pilihan yang terbaik.
Jalan kaki
merupakan olahraga yang murah dan mudah serta sangat bermanfaat. Berikut ini
beberapa manfaat jalan kaki, antara lain:
- Menguatkan jantung dengan meningkatkan efisiensinya. Jalan kaki yang dilakukan secara teratur seumur hidup akan menurunkan risiko serangan jantung dan penyakit pembuluh koroner.
- Menguatkan otot-otot, ligamen, tendon, tulang rawan. Khusus pada wanita muda, jalan kaki dapat memperlambat terjadinya osteoporosis (keropos tulang).
- Memperbaiki sistem pengaturan gula darah dalam tubuh. Banyak pasien diabetes melitus yang berkurang kebutuhan insulinnya karena rutin
- Ideal untuk menjaga berat badan karena dapat meningkatkan penggunaan kalori, mengendalikan nafsu makan, dan membakar lemak. Tidak kalah penting, jalan kaki dapat meningkatkan citra diri serta mengurangi depresi dan kecemasan.
- Dibanding
joging, pembebanan olahraga jalan kaki pada tubuh lebih kecil. Ketika
joging, kedua kaki
terangkat dari tanah pada setiap langkah. Ini dapat memaksa badan kita
menyerap benturan dengan kekuatan 3-4,5 kali bobot badan.
Sebaliknya, saat jalan kaki, salah satu kaki selalu di tanah, dan ketika kaki mendarat benturannya kurang lebih 1,25 kali bobot badan. Jadi, risiko cedera pada jalan kaki lebih kecil. Memang jalan kaki memberikan hasil lebih lambat daripada joging. Demi mendapat manfaat yang sama dengan joging, lakukan jalan kaki lebih lama.
Butuh berapa langkah untuk jalan sehat ?
Kebutuhan langkah kaki berbeda-beda
tergantung kondisi kesehatan yang ingin dicapai. Untuk kesehatan jangka panjang
dan mengurangi risiko penyakit kronis dibutuhkan 10.000 langkah setiap hari.
Untuk mengurangi berat badan, antara 12.000-15.000 langkah setiap hari. Jika
ingin aerobik yang sukses, langkah tetap yang dibutuhkan adalah 3.000 langkah
setiap hari.
Manfaat Jalan Kaki Bagi Kesehatan Anda ;
BERJALAN kaki adalah aktivitas ringan namun penuh dengan manfaat bagi
tubuh anda. Berikut adalah sembilan manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas
jalan kaki, yang penting untuk anda ketahui.
1. Serangan Jantung.
Pertama-tama tentu menekan risiko
serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras
(dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal
memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah
yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran
darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung
terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup. Bukan hanya
itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan
mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di
sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh
itu.
Hasil akhirnya, tekanan darah
cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antarsel darah yang bisa berakibat
gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang. Lebih dari itu,
kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat
(LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di
luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan.
Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi
tinggal separuhnya. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan
risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.
2. Stroke
Kendati manfaat berjalan kaki
tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan
jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok
saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan
berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang.
Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health)
yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam
dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.
3. Berat badan stabil.
Ternyata dengan membiasakan berjalan
kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori
terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan
terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan
tidak terjadi.
4. Menurunkan berat badan.
Ya, selain berat badan dipertahankan
stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan
melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan
gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki
cukup laju paling kurang satu jam.
5. Mencegah kencing manis.
Benar, dengan membiasakan berjalan
kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat
menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang
bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney
Diseases). Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi
tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin
berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan
(brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki
tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes. dengan membiasakan
berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit,
ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2.
6.
Mencegah osteoporosis.
Betul. Dengan gerak badan dan
berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan
tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan
juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan
vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga
membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar
matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis. Mereka yang melakukan
gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun
diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.
7. Meredakan encok lutut.
Lebih sepertiga orang usia lanjut di
Amerika mengalami encok lutut (osteoarthritis) . Dengan membiasakan diri
berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri
encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan
berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya
untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri. Satu hal yang
perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan keliru memilih sepatu
olahraga. Kita tahu, dengan semakin pertambahnya usia, ruang sendi semakin
sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut.
Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak
mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang
gemuk. Bila bantalan (sol) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal
berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap
mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau
melompat.
Hal ini yang memperburuk kondisi
sendi, lalu mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi
pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi. Munculnya nyeri sendi sehabis
melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis
sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain
kesesuaian anatomi kaki. Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di
dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi-sendi tungkai dan kaki,
akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi. Lebih sepertiga
orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut. Dengan membiasakan diri
berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri
encok lutut bisa mereda.
8. Depresi.
Ternyata
bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status
depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang
harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki
sudah dikerjakan lebih 10 tahun.
9. Kanker
Kanker juga dapat dibatalkan muncul
bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal
carcinoma). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus,
sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh
tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan
peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker
payudara.
Kemudian
untuk itu semua juga kita harus selalu konsisten, Sebelum memulai, lakukan
pemanasan secukupnya, apalagi jika selama ini Anda tidak pernah berolahraga.
Lakukan peregangan (stretching) secukupnya dan mulailah dengan perlahan-lahan.
Selanjutnya, postur yang baik ketika berjalan ialah tubuh tegak, tidak
membungkuk ke depan atau ke belakang
Berjalan kaki
selama setengah jam per hari atau sekitar tiga jam seminggu sangat baik dan
menurut situs walking.miningco.com berhubungan dengan penurunan risiko gangguan
jantung. Mulailah dengan 15 menit per hari selama lima hari dan tambahlah lima
menit tiap minggu hingga akhirnya mencapai 30 menit per hari. Ingat, karena
dalam hal ini Anda harus membangun kebiasaan, usahakan untuk konsisten berlatih
tiap hari. Jangan biarkan rasa malas membuat Anda berhenti, karena sekali
berhenti biasanya Anda sukar untuk memulai lagi. Selamat berlatih.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.voa-islam.com/muslimah/health/2010/10/10/10761/9-manfaat-jalan-kaki-bagi-kesehatan-anda/
http://wathan89.wordpress.com/2009/03/21/manfaat-jalan-kaki-bagi-kesehatan/
http://blogneforfree.blogspot.com/2010/05/manfaat-berjalan-kaki-bagi-kesehatan.html
http://keluargacemara.com/kesehatan/manfaat-berjalan-kaki-bagi-kesehatan.html
http://sweetspearls.com/health/manfaat-jalan-untuk-relaksasi/
1 komentar:
SIPP
Posting Komentar